Minggu, 04 Agustus 2013

Senyuman Durian




 (foto diambil dari durian yang dibeli)

DURIAN.... Siapa yang gak kenal dengan buah berduri tajam ini namun daging di dalamnya sangat lembut sekali. Pasti udah pada tahu semuanya yah. Well.. it’s not about the durian. Bukan tentang durian yang ingin saya sharingkan tetapi yang ingin saya sharingkan adalah moment yang ada di dalamnya. 

Hari ini (2 Agustus 2013) adalah hari yang sangat panjang untuk saya lalui. Saya sadar bahwa kebosanan itu saya sendiri yang ciptakan (jangan ditiru yah..:p ). Saya tidak melakukan aktifitas yang bermakna, dan saya menyesal juga menyia – nyiakan waktu saya. Tapiiii, ya sudahlah bukan itu poinnya. 

Sudah beberapa hari saya sering bepergian dan pulang malam sehingga tidak sempat mengobrol dengan orang tua saya. Akhirnya malam ini saya meluangkan waktu saya untuk mengobrol sejenak dengan orang tua saya. Hanya selentingan obrolan biasa dan sadar bahwa di dalam obrolan itu mama saya sedang menginginkan 2 hal yaitu sup krim ayam dan DURIAN (papa sedang ada kesibukan). 

Awalnya saya hanya menyadari bahwa mama sedang menginginkan sup krim ayam, dan mama sangat suka dengan sup krim ayam K*C (maaf agak sensor). Untuk menambah komunikasi saya dengan mama dan meluangkan waktu  yang berkualitas dengan mama akhirnya saya mengajak mama untuk pergi ke K*C  untuk membeli sup krim ayam namun ternyata mama mengusulkan hal yang lebih menarik yaitu membeli DURIAN. 

Setelah usulan itu terjadi, mama bergegas berganti pakaian dan saat itu pula saya tahu bahwa mama sangat senang sekali ketika diajak jalan membeli DURIAN. Saya pun tanpa piker panjang mengambil kunci mobil dan siap untuk berangkat membeli DURIAN. Perjalanan membeli DURIAN pun kami lakukan. Kami cukup banyak mengobrol di mobil. Singkat cerita DURIAN kami beli dan kami bawa pulang dan sesampainya di rumah kami langsung membukanya. Ehhh… ada papa juga ikutan nimbrung ikutan… 

Saat makan DURIAN kami tidak hanya makan dengan diam namun kami sambil mengagumi rasa DURIAN yang kami makan yang sangat enak itu. Tetapi bagi saya ada hal yang lebih mengagumkan dari rasa DURIAN itu yaitu waktu kebersamaan saya dengan mama yang tidak mungkin tergantikan. Melihat mama begitu senang dan sukacita membuat saya lebih sukacita karena saya sudah berusaha membahagiakan mama saya dengan membuat mama saya tersenyum. 

Saat ini teman – teman, saya mengajak untuk membahagiakan orang tua kita. bukan dengan emas berlian yang kita berikan tetapi dengan  doa, berkat, sukacita, waktu serta perhatian yang kita berikan. “Jika orang tuamu tersenyum karena engkau maka engkau sudah berhasil membahagiakan orang tuamu”. Bukan banyaknya waktu kamu bersama orang tuamu namun tidak ada komunikasi sama sekali, melainkan kualitas waktu yang dapat kamu berikan untuk dapat membahagiakan orang tuamu. Percayalah berkatmu akan dicurahkan melimpah kembali bagimu dan kamu sendiri akan merasakan kebahagiaannya. (It’s not about the quantity of time but the quality of time).

Jakarta, 5 Agustus 2013 (01:21)
Regards,
D.S. Andri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar