(foto diambil dari durian yang dibeli)
Hari ini (2 Agustus 2013) adalah hari yang sangat panjang
untuk saya lalui. Saya sadar bahwa kebosanan itu saya sendiri yang ciptakan
(jangan ditiru yah..:p ). Saya tidak melakukan aktifitas yang bermakna, dan
saya menyesal juga menyia – nyiakan waktu saya. Tapiiii, ya sudahlah bukan itu
poinnya.
Sudah beberapa hari saya sering bepergian dan pulang malam
sehingga tidak sempat mengobrol dengan orang tua saya. Akhirnya malam ini saya
meluangkan waktu saya untuk mengobrol sejenak dengan orang tua saya. Hanya
selentingan obrolan biasa dan sadar bahwa di dalam obrolan itu mama saya sedang
menginginkan 2 hal yaitu sup krim ayam dan DURIAN (papa sedang ada kesibukan).
Awalnya saya hanya menyadari bahwa mama sedang menginginkan
sup krim ayam, dan mama sangat suka dengan sup krim ayam K*C (maaf agak
sensor). Untuk menambah komunikasi saya dengan mama dan meluangkan waktu yang berkualitas dengan mama akhirnya saya
mengajak mama untuk pergi ke K*C untuk
membeli sup krim ayam namun ternyata mama mengusulkan hal yang lebih menarik
yaitu membeli DURIAN.
Setelah usulan itu terjadi, mama bergegas berganti pakaian
dan saat itu pula saya tahu bahwa mama sangat senang sekali ketika diajak jalan
membeli DURIAN. Saya pun tanpa piker panjang mengambil kunci mobil dan siap
untuk berangkat membeli DURIAN. Perjalanan membeli DURIAN pun kami lakukan.
Kami cukup banyak mengobrol di mobil. Singkat cerita DURIAN kami beli dan kami
bawa pulang dan sesampainya di rumah kami langsung membukanya. Ehhh… ada papa
juga ikutan nimbrung ikutan…
Saat makan DURIAN kami tidak hanya makan dengan diam namun kami
sambil mengagumi rasa DURIAN yang kami makan yang sangat enak itu. Tetapi bagi
saya ada hal yang lebih mengagumkan dari rasa DURIAN itu yaitu waktu
kebersamaan saya dengan mama yang tidak mungkin tergantikan. Melihat mama
begitu senang dan sukacita membuat saya lebih sukacita karena saya sudah
berusaha membahagiakan mama saya dengan membuat mama saya tersenyum.
Saat ini teman – teman, saya mengajak untuk membahagiakan
orang tua kita. bukan dengan emas berlian yang kita berikan tetapi dengan doa, berkat, sukacita, waktu serta perhatian
yang kita berikan. “Jika orang tuamu tersenyum karena engkau maka engkau sudah
berhasil membahagiakan orang tuamu”. Bukan banyaknya waktu kamu bersama orang
tuamu namun tidak ada komunikasi sama sekali, melainkan kualitas waktu yang
dapat kamu berikan untuk dapat membahagiakan orang tuamu. Percayalah berkatmu
akan dicurahkan melimpah kembali bagimu dan kamu sendiri akan merasakan
kebahagiaannya. (It’s not about the quantity of time but the quality of time).
Jakarta, 5 Agustus 2013 (01:21)
Regards,
D.S. Andri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar